Setelah lama gue menjadi pekerja rumahan yang ngulik baju-baju dan segala perintilannya di rumah, punya waktu sendiri, bebas, tanpa dibawah naungan manusia atau perusahaan manapun, akhirnya gue memutuskan untuk bekerja.
Karir ini terlalu impulsif bagi gue karena.. awal gimana gue bisa bekerja, jadi ceritanya begini…
Sekitar beberapa waktu ketika bangun tidur, gue merasa hidup gue gak berarti, kok gini amat?. Sebenernya banyak yang harus gue kerjain, cuma karena di rumah jadi hawanya males banget tolong. Kehidupan gue cukup teratur, dengan jadwal olahraga rutin, baca buku rutin, browsing referensi rutin, dengan semestinya, tapi rasanya ada yang kurang. Sampai pada akhir titik kejenuhan, gue mulai browsing kerjaan, tanya temen-temen deket, dan bagaimana semesti gue menjadi pelamar kerja (wow). Tapi keinginan gue saat itu masih naik turun, yakin gak yakin, ya asal nanya aja, sampai pada akhirnya mengurungkan niat lagi.
Tapi suatu waktu secara impulsif di hari Selasa pukul 01.00 pagi gue coba apply di techinasia.com dengan CV gue yang sebatasnya dan melampirkan bio max. 200 karakter! tentang diri gue. Gue cuma upload dua materi itu di profile dan gue cukup klik “Apply for Job” di setiap tempat yang gue mau. Sangat inget, gue apply as a content writer intern di 5 perusahaan, dan as a design graphic intern di 1 perusahaan yang tidak lain tidak bukan adalah perusahaan gue saat ini. Hal yang sangat impulsif.
Di hari yang sama Selasa sekitar pukul 12.30 gue di telfon HR dari perusahaan yang gue apply sebagai graphic design intern. Gue shock karena gue diminta interview keesokan harinya di hari Kamis pukul 10.00.
Dengan kemampuan gue yang sangat terbatas mereka sangat welcome dengan diri gue ini yang jujur gue pun masih sangat dasar dalam menguasai pekerjaan ini. Tapi diawal ketika gue di interview user (sekarang jadi atasan gue), dia udah kasih tau kira-kira job desk apa yang akan gue lakukan. Menurut gue masih masuk akal dengan kemampuan gue jadi ya gue terima dan gue usaha.
Tapi cerita lain ketika di interview saat itu gue pun ditawari posisi permanent/full time sebagai content writer. Di satu sisi gue teramat galau karena bersifat full time dan niatan gue dari awal hanyalah mengisi waktu dan nyari ilmu tanpa harus sekolah! Dan akhirnya gue memilih intern di design grapic.
Tunggu-tunggu… Mungkin kalian pada bingung gak sih, gue lulusan anak komunikasi kok mendadak jadi graphic design? Gue pun bingung banget! Entah kenapa gue ngerasa itu “internship” dan ya gue pikir akan sekedar bantu-bantu hal yang dasar aja dan gue gamungkin di lepas langsung sendiri. Dan berbekal gue yang suka ngotak ngatik Adobe dan emang dari jaman SMA gue selalu mau masuk jurusan ini. Selain itu sekarang gue merasa ada di industri yang mengharuskan gue untuk mampu melakukan ini gitu loh. Jadi, yaudah deh! ngasal-ngasal dan beneran jadi keterima deh.
Walaupun awalnya gue juga gak yakin sama kemampuan gue, tapi HR yang waktu itu interview gue bilang “yaudah coba aja dulu” dan usernya bilang “Gue oke sih sama lo” membuat gue sedikit percaya diri. Dan akhirnya gue mencoba berjuang dan belajar hal baru. Dan happynya di perusahaan gue yang sekarang, lingkungannya sangat-sangat bikin gue happy. Perusahaan gue adalah perusahaan start up tapi bukan start up banget juga sih, in the middle lah, juga gak kaku banget bahkan santai asal sesuai target.
Gue jadi merasa punya lingkungan baru dengan temen-temen baru. Sebenernya ini sih yang gue butuhin. Gue sudah cukup menjadi manusia goa. Perusahaan gue agak taman bermain juga sih bisa dibilang (lol) karena rata-rata kita seumuran dan ya mereka seru aja. Expert-expert disana pun lebih banyak India, dan ada beberapa dari Eropa lainnya yang agak suka emosyonel beb. Pernah suatu waktu ada tragedi “katakan putus” alias drama marah-marah, teriak dr lantai 2 ke lantai satu, dan banting pintu. Mangkanya gue bilang tragedi Katakan Putus. Belom sih gue kena semprot (jangan sampe) tapi lagian gue masih intern kayanya gamungkin juga mereka berurusan sama gue.
Jadi doain gue aja ya gengs!
(Karena banyak orang India dan gue suka banget nonton India rasanya gue lagi di Jaipur dan suka pengen nyapa pake English-Hindi accent ke mereka)
“Hello. How are you doing, Mister?” (dengan accent English-Hindi)